Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) bakal digelar pada tanggal 4-6 Maret 2022 mendatang. Pada Mubes tersebut, salah satu agendanya adalah pemilihan Ketua IKA Unhas.
Sederet nama besar alumni universitas terbesar di Indonesia Timur ini digadang gadang akan menjabat sebagai Ketua IKA Unhas periode selanjutnya. Salah satunya adalah Hady Efendi.
Hady Efendi merupakan alumni Teknik Mesin Universitas Hasanuddin angkatan 1990. Pria kelahiran Cimahi, 2 Desember 1970 ini bakal meramaikan bursa pemilihan Ketua IKA Unhas dengan figur milenial dengan program kerja yang akan membesarkan IKA Unhas.
“Saya siap menjadi Ketua IKA Unhas periode selanjutnya,” ucap Hady. Kamis, 17/2/2022.
Salah satu dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Unhas yang merupakan suksesor Flywheel FC, tim sepakbola kebanggan jurusan Teknik Mesin ini memiliki misi IKA Unhas sebagai wadah perhimpunan kekuatan Alumni dalam mewujudkan kepemimpinan dalam Inovasi, Pendidikan, Sosial dan Bisnis, melalui sinergi yang kuat antar alumni dan Almamater Universitas Hasanudiin.
“Kita akan bangun organisasi IKA Unhas yang inklusif. Terbuka untuk semua alumni, angkatan yang akan berpartisipasi dan merangkul informal leader dari setiap kelompok yang diharapkan dapat memperluas jangkauan,” tuturnya.
Ketua HMM (Himpunan Mahasiswa Mesin) UNHAS dua periode ini mengungkapkan sejumlah program kerja telah ia siapkan yang akan lebih membesarkan IKA Unhas kedepan.
Diantaranya, mengumpulkan data alumni, coaching oleh alumni senior pada juniornya dalam pengembangan diri dan karir, special interest group sebagai sarana dalam meningkatkan rasa memiliki IKA Unhas dengan memfasilitasi kegiatan dari dan oleh alumni, dan dana sosial alumni sebagai bantuan kepada alumni yang terkena musibah dan membantu mahasiswa yang tidak mampu serta kegiatan sosial masyarakat.
“Kami juga memiliki program alumni untuk almamater dimana kegiatannya dalam membantu, membimbing almamater dan mahasiswa Unhas dalam mempersiapkan kegiatan yang bersifat ilmiah,” ungkapnya.
“Juga menjadi jembatan kolaborasi yang erat dan konstruktif untuk mendorong inovasi. Memfasilitasi terjadinya riset berorientasi kebutuhan pendidikan dan berkolaborasi dengan pihak pihak yang akan menjadi mitra,” tandasnya. (*)